Kewirausahaan
(entreprenuership) berasal dari
bahasa Prancis yang artinya perantara, jadi kewirausahaan (entreprenuership) adalah suatu proses untuk menciptakan sesuatu
yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan,
memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang ada di dalamnya, serta
menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Wirausahawan adalah orang
yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya
menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan
perubahan, inovasi, dan cara-cara baru. Terdapat tiga jenis perilaku yang
terdapat pada kewirausahaan (entreprenuership).
Tiga jenis perilaku yang terdapat pada kewirausahaan (entreprenuership) dapat dijelaskan sebagai berikut (Harmadi, 2016).
a.
Memulai inisiatif
b.
Mengorganisasi dan mereorganisasi
mekanisme sosial atau ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara
praktis.
c.
Diterimanya resiko dan kegagalan.
Wirausahawan dunia
modern muncul pertama kali di Inggris pada saat masa revolusi industri pada
akhir abad kedelapan belas. Masa revolusi industri pada akhir abad kedelapan
belas merupakan era produksi dengan menggunakan mesin yang diawali dengan
penemuan mesin uap yang ditemukan oleh James Watt, mesin pemintal benang yang
ditemukan oleh Richard Arkwringht dan penemuan-penemuan lainnya. Orang-orang
tersebut sangat penting dalam pembangunan perekonomian Inggris. Mereka
menerapkan penemuan untuk tujuan produksi dan berusaha mendapatkan peningkatan
dari output industri yang sangat
besar melalui penggunaan teknologi baru (milalanasution, 2014).
Wirausahawan dunia
modern pertama kali mempunyai karakteristik kesabaran dan tenaga yang tidak
terbatas. Beberapa dari wirausahawan tersebut mempunyai tidak uang, dan bukan
berasal dari golongan bangsawan. Para wirausahawan tersebut berasal dari kelas
menengah kebawah, didorong oleh keinginan untuk mewujudkan impian dan gagasan
inovatif menjadi kenyataan. Tujuan utama para wirausahawan tersebut adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi-organisasi wirausahawan tersebut. Para
wirausahawan tersebut percaya pada nilai kerja yang dilakukannya. Para
wirausahawan tersebut tidak mementingkan keuntungan dan kekayaan sebagai tujuan
utama yang ingin dicapai. Kunci penting bagi seorang wirausahawan yaitu inovasi
(milalanasution, 2014). Seorang wirausahawan mempunyai karakteristik
tersendiri. Menurut Mc Clelland Karakteristik wirausahawan dapat dijelaskan
sebagai berikut (Harmadi, 2016).
a.
Keinginan untuk berprestasi
b.
Keinginan untuk bertanggung jawab
c.
Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d.
Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e.
Rangsangan oleh umpan balik
f.
Aktivitas energik
g.
Orientasi ke masa depan
h.
Keterampilan dalam pengorganisasian
i.
Sikap terhadap uang
Terdapat hal untuk
menentukan potensi kewirausahawan (karakteristik wirausahawan yang sukses
dengan n Ach tinggi) sebagai berikut
(Harmadi, 2016).
a.
Kemampuan inovatif
b.
Toleransi terhadao kemenduaan (ambiguity)
c.
Keinginan untuk berprestasi
d.
Kemampuan perencanaan realistis
e.
Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.
Obyektivitas
g.
Tanggung jawab pribadi
h.
Kemampuan beradaptasi
i.
Kemampuan sebagai pengorganisasi dan
administrator
Menurut Mc Clelland,
terdapat 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi tujuan ekonomi. Tujuan ekonomi
dijelaskan sebagai berikut (Rnrian, 2011).
a.
Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach)
Kebutuhan untuk
berprestasi (n Ach) adalah dorongan
untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat
untuk sukses. Contohnya yaitu seorang karyawan yang berusaha untuk mencapai
prestasi tertinggi di perusahaan. Karyawan tersebut perlu mendapatkan pengakuan
dari lingkungannya terhadap prestasi yang didapatkannya tersebut.
b.
Kebutuhan berafiliasi (n Afill)
Kebutuhan berafiliasi (n Afill) adalah suatu hasrat untuk
berhubungan antar pribadi yang aman dan akrab. Contohnya yaitu seorang murid di
dalam kelas berkeinginan untuk mempunyai hubungan erat atau bersahabat dengan
teman-teman kelasnya, karena dengan terpenuhinya kebutuhan berafiliasi (n Afill) maka kebutuhan manusia dalam
bersosialisasi dapat terpenuhi.
c.
Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan untuk
berkuasa (n Pow) adalah suatu bentuk
ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Contohnya yaitu seorang karyawan yang ingin menjadi pemimpin, memiliki ide-ide
untuk menang terhadap lingkungan kerjanya.
Terdapat
7 sumber gagasan dalam identifikasi peluang baru. Sumber gagasan dalam
identifikasi peluang baru dapat dijelaskan sebagai berikut (Harmadi, 2016).
a.
Kebutuhan akan sumber penemuan
b.
Hobi atau kesenangan pribadi
c.
Mengamati kecenderungan-kecenderungan
d.
Mengamati kekurangan-kekurangan produk
dan jasa yang ada
e.
Mengapa tidak terdapat?
f.
Kegunaan lain dari barang-barang biasa
g.
Pemanfaatan produk dari perusahaan lain
Analisa peluang pokok
adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat
keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Unsur
dasar analisa peluang pokok dapat dijelaskan sebagai berikut (Harmadi, 2016).
a.
Biaya tetap
b.
Biaya variabel
c.
Biaya total
d.
Pendapatan total
e.
Keuntungan
f.
Kerugian
g.
Titik pulang pokok
Pemilihan bentuk
perusahaan merupakan langkah awal dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
Terdapat tiga bentuk-bentuk kepemilikan perusahaan. Bentuk-bentuk kepemilikan
perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut (Agri, 2013).
a.
Pemilikan tunggal/perseorangan (firma)
Pemilikan
tunggal/perseorangan (firma) adalah salah satu bentuk perusahaan yang dimiliki
oleh seseorang, maju mundurnya perusahaan tergantung sepenuhnya kepada si
pemilik usaha tersebut. Keuntungan pemilikan tunggal/perseorangan (firma) yaitu
mudah dalam memulai usaha, adanya kebebasan, fleksibilitas dan kerahasiaan
lebih terjamin. Kekurangannya yaitu tanggungjawab pemilik tidak terbatas,
kelangsungan usaha kurang terjamin, sumber keuangan terbatas, kesulitas dalam
manajemen, dan kurang kesempatan berkembang bagi karyawan.
b.
Kongsi
Kongsi adalah suatu
perserikatan yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mengadakan usaha
bersama untuk mencari keuntungan. Keuntungannya yaitu formalitas hukum dan
pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan
persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan, para rekanan termotivasi
untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba, lebih mudah
mendapatkan modal besar dan memiliki keterampilan yang lebih luas dibandingkan
firma, dan pengambilan keputusan lebih luas dibandingkan perseroan.
Kerungiannya yaitu terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang
rekanan, dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk
kongsi baru, kongsi relatif sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar
dibandingkan perseroan, dan rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan
kongsi mengikat rekanan lain.
c.
Perusahaan perseroan
Perusahaan perseroan
adalah jenis organisasi bisnis paling rumit, biasanya dibentuk dengan kekuasaan
dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang dan
peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah. Keuntungannya yaitu
kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham, kepemilikan dengan mudah
dipindahkan keorang lain, memiliki ekstensi hukum terpisah, ekstensi perusahaan
relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan
melaksanakan usahanya, pendelegasian kekuasaan pada manajer profesional dan
perseroan sanggup menggaji spesialis. Kerugiannya yaitu kegiatannya dibatasi
oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan, banyak peraturan pemerintah
yang harus diperhatikan, membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya dan
pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah.
Sumber daya manusia
adalah individu-individu dalam organisasi kewirausahaan yang dapat memberikan
konstribusi. Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia adalah sebagai
berikut (Harmadi, 2016).
a.
Perekrutan karyawan
b.
Seleksi calon karyawan
c.
Pelatihan karyawan
d.
Penilaian hasil kerja
Seleksi adalah
pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah
direkrut. Tahap-tahap proses seleksi adalah sebagai berikut (Harmadi, 2016).
a.
Penyaringan pendahuluan dari rekaman,
berkas data dan lain-lain
b.
Wawancara pendahuluan
c.
Tes kecerdasan (intelegence)
d.
Tes bakat (aptitude)
e.
Tes kepribadian (personality)
f.
Rujukan prestasi (performance references)
g.
Wawancara dianostik
h.
Pemeriksaan kesehatan
i.
Penilaian pribadi
Referensi: