Falsafah Ilmu Pengetahuan
1. Pengertian
Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
a. Pengertian
Filsafat
Terdapat banyak pengertian filsafat menurut para
ahli. Berikut ini adalah pengertian filsafat menurut para ahli :
1) Menurut
Paul Nartorp (1854-1924)
Filsafat ialah sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar
yang hendak menentukan suatu kesatuan pengetahuan manusia dengan cara
menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya).
2) Menurut
Imanuel Kant (1724-1804)
Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang menjadi
suatu pokok serta pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya itu tercakup
empat persoalan.
3) Menurut
Notonegoro
Filsafat adalah menelah (memilah atau memilih)
hal-hal yang dijadikan sebagai objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang
tetap dan tidak berubah, yang disebut dengan hakekat.
4) Menurut
Driyakarya
Filsafat adalah sebagai perenungan sedalam-dalamnya
mengenai sebab-sebabnya ada serta juga berbuat, prenungan mengenai suatu kenyataan
yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan”.
5) Menurut
Sidi Gazalba
Berfilsafah adalah mencari kebenaran dari suatu
kebenaran dan untuk kebenaran, mengenai segala sesuatu yang dipermasalahkan,
dengan berfikir secara radikal, sistematik serta juga universal.
Arti filsafat dari beberapa ahli tersebut dapat dirangkum
menjadi, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi dasar dari mencari
kebenaran dari suatu kebenaran dan untuk kebenaran, mengenai segala sesuatu
yang dipermasalahkan, dengan berfikir secara radikal, sistematik serta juga
universal.
b. Pengertian
Ilmu Pengetahuan
Terdapat banyak pengertian ilmu pengetahuan menurut
para ahli. Berikut ini adalah ilmu pengetahuan menurut para ahli :
1) Menurut
J. Haberer (1972)
Ilmu pengetahuan adalah suatu hasil aktivitas
manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata
dalam masyarakat.
2) Menurut
J.D. Bernal (1977)
Ilmu pengetahuan adalah suatu pranata atau metode
yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia
3) Menurut
E. Cantote (1977-1992)
Ilmu pengetahuan adalah suatu hasil aktivitas
manusia yang mempuyai makna dan metode.
4) Menurut
Sutrisno Hadi
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari
pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang-orang
yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bagunan yang teratur.
5) Menurut
Mohammad Hatta
Ilmu pengetahuan adalah ilmu yang teratur tentang
pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun
menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
Arti ilmu pengetahuan dari beberapa ahli tersebut
dapat dirangkum menjadi, ilmu pengetahuan adalah suatu hasil aktivitas manusia atau
kumpulan dari pengalaman-pengalaman yang merupakan kumpulan teori, metode dan
praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
2. Hubungan
Antara Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Hubungan Antara Filsafat dan Ilmu
Pengetahuan dapat dijelaskan melalui tabel sebagai berikut :
Filsafat
|
Ilmu Pengetahuan
|
Objeknya luas dan
universal
|
Objeknya terbatas
|
Mencoba merumuskan
pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsi umum, tidak membatasi segi
pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan
keseluruhan
|
Segi-segi yang
dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti
|
Memberikan pemahaman
mendalam, sebab-sebab terakhir
|
Memberikan pemahaman
tentang sebab-sebab yang terbatas
|
Memberikan sintesis
kepada ilmu pengetahuan
|
Menerima landasan
kerja dari filsafat
|
Berfikir menyeluruh
|
Berfikir perspektif
atau paradigmatik
|
Bertugas memberikan
jawaban
|
Bertugas
mengitegrasikan ilmu-ilmu
|
3. Manusia
dan Ilmu Pengetahuan
Manusia sebagai makhluk
yang paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan mempunyai beberapa kelebihan
dari makhluk lainnya yaitu mempunyai akal dan pikiran, dengan adanya akal dan
pikiran manusia dapat terus berusaha untuk selalu terus berusaha untuk menambah
dan mengumpulkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang didapatkan oleh
manusia karena usahanya dimanfaatkan untuk memelihara bumi ini agar terhindar
dari kerusakan, karena manusia ditunjuk oleh Tuhan sebagai khalifah di muka
bumi. Manusia mendapatkan ilmu pengetahuan dari pengalaman (empiris) dan juga
logika (rasional). Pengamalan diolah oleh manusia melalui logika yang
dimilikinya sehingga menghasilkan suatu ilmu pengetahuan. Tidak selamanya ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia dapat bermanfaat, ada juga ilmu
pengetahuan manusia yang dapat menimbulkan suatu permasalahan.
Kemampuan manusia dalam
mengembangkan pengetahuan tidak lepas dari penalaran manusia itu sendiri. Manusia
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan karena adanya kemampuan berbahasa yang
dimiliki manusia untuk mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakangi informasi tersebut. Manusia dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan juga karena adanya kemampuan berpikir menurut alur kerangka
berpikir tertentu yang disebut dengan penalaran.
4. Kelahiran
Ilmu Pengetahuan Modern
permulaan abad ke-14,
di Eropa di mulai perkembangan ilmu pengetahuan. Sejak zaman itu sampai
sekarang Eropa menjadi pusat kemajuan ilmu pengetahuan dan umat manusia pada
umumnya. Permulaan perkembangannya dicetuskan oleh Roger Bacon (1214-1294) yang
menganjurkan agar pengalaman manusia sendiri dijadikan sumber pengetahuan dan
penelitian. Copernicus, Tycho Broche, Keppler dan Galileo merupakan pelopor
dalam mengembangkan pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman tersebut.
Perkembangan ilmu
pengetahuan menjadi sangat mantap dan pesat setelah ditulisnya buku yang
berjudul Novum Organum oleh Francis Bacon (1560-1626) yang mengutarakan tentang
landasan empiris dalam mengembangkan pengetahuan dan penegasan ilmu pengetahuan
dengan metodenya.
Bila dilihat dari segi metodologi dan psikologi maka seluruh ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada:
Bila dilihat dari segi metodologi dan psikologi maka seluruh ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada:
a. Pengamatan
dan pengalaman manusia yang terus menerus
b. Pengumpulan
data yang terus menerus dan dilakuakan secara sistematis
c. Analisis
data yang ditempuh dengan berbagai cara.
d. Penyusunan
model-model atau teori-teori, serta penyusunan ramalan-ramalan sehubungan
dengan model itu.
e. Percobaan
untuk menguji ramalan tersebut.
Percobaan ini akan menghasilkan beberapa
kemungkinan, diantaranya: benar atau salah. Jika terbukti salah, terbuka
kemungkinan untuk mencari kesalahan berfikir, sehingga terbuka juga kemungkinan
untuk memperbaikinya. Dengan demikian ilmu pengetahuan modern memiliki suatu
sistem yang didalamnya terkandung mengoreksi diri, yang memungkinkan
ditiadakannya kesalahan demi kesalahan secara bertahap menuju kebenaran.
Penelitian dan Ilmu Pengetahuan
1. Pengertian
Penelitian Ilmiah
Terdapat banyak
pengertian penelitian ilmiah menurut para ahli. Berikut ini adalah pengertian
penelitian ilmiah menurut para ahli :
a. Menurut
Hill Way
Penelitian ilmiah adalah meode studi ysng sifatnya
itu mendakam serta penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang dapat
dipercaya atas suatu masalah tertentu guna untuk dapat membuat pemecahan
masalah.
b. Menurut
Parson
Penelitian ilmiah adalah suatu
pencarian dari segala sesuatu yang dilakukan dengan secara sistematis, dengan
penekanan bahwa pencariannya yang dilakukan pada
masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan menggunakan penelitian.
c. Menurut Donald Ary
Penelitian ilmiah adalah suatu
penerapan dari pendekatan ilmiah pada suatu pengkajian masalah didalam
memperoleh suatu informasi yang berguna serta hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Menurut
Woody
Penelitian ilmiah merupakan metode
untuk dapat menemukan sebuah pemikiran yang kritis. Penelitian tersebut juga
meliputi pemberian definisi serta redefinisi terhadap suatu masalah, membuat
formulasi hipotesis / mengadakan uji coba yang sangat hati-hati dari segala
kesimpulan yang digunakan dalam menentukan apakah kesimpulan itu sesuai dengan
hipotesis.
e. Menurut
John
Penelitian ilmiah merupakan
pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas didalam menemukan suatu
hubungan antara fakta serta menghasilkan hukum tertentu.
Arti penelitian ilmiah
dari beberapa ahli tersebut dapat dirangkum menjadi, penelitian ilmiah adalah metode
studi yang sifatnya mendalam, yang mengkaji masalah didalam memperoleh suatu informasi yang berguna serta hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Hubungan Penelitian dengan Ilmu Pengetahuan
Tanpa penelitian
ilmu pengetahuan tidak akan berkembang dan membuat solusi atas suatu masalah
sulit. Penelitian dan ilmu pengetahuan mempunyai kaitan yang sangat erat. Penelitian
digunakan untk kebutuhan ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan tidak akan
berkembang apabila tanpa penelitian. Penelitian ialah cara yang tepat untuk
menemukan solusi suatu masalah dan untuk mendapatkan ilmui pengetahuan.
Penelitian
sebagai sistem ilmu pengetahuan mempunyai peran penting dalam pembangunan ilmu
pengetahuan. Penelitian mempunyai kemampuan untuk meng-update ilmu
pengetahuan untuk menjadi up-to-date
dalam aplikasinya dalam masyarakat. Penelitian belum dapat memulai suatu proses
ilmiah baru sebelum mendapatkan masukan dari ilmu pengetahuan. Titik awal
penelitian adalah ilmu pengetahuan.
3. Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah
Proses
penelitian ilmiah dilakukan melalui tahap-tahap yang tersusun secara sistematis
dan berurutan yang menggambarkan suatu siklus sebagaimana berlaku dalam metode
ilmiah. Langkah pertama dalam penelitian ilmiah adalah memilih masalah. Banyak membaca
literatur ataupun mangemati lingkungan sekitar, dapat membantu bagi seorang
peneliti untuk munculnya suatu masalah penelitian. Fokus pada masalah-masalah
yang cukup dikenal, difahami dapat memberikan kemudahan untuk memberikan isi
yang jelas dan kongkrit, serta dapat merumuskan metode yang digunakan untuk
memecahkan permasalahan. Faktor-faktor dalam memilih masalah adalah kemajuan
ilmu pengetahuan, faktor waktu, tenaga, biaya serta kemampuan yang ada pada
peneliti.
Langkah
kedua dalam penelitian ilmiah adalah mengadakan studi eksploratorik. Mengadakan
studi eksploratorik merupakan upaya yang harus ditempuh dalam melakukan
penelitian ilmiah untuk memecahkan masalah secara sistematik dan intensif. Studi
eksploratik dapat dilakukan dengan cara studi dokumentasi, penggunaan informan,
ataupun mangamati secara empirik, cara-cara tersebut diharapkan mampu
memperoleh data atau informasi awal untuk dijadikan dasar untuk melaksanakan
penelitian.
Langkah
ketiga dalam penelitian ilmiah adalah merumuskan masalah dalam hubungan teori
dan anggapan dasar. Langkah ini menjelaskan tentang darimana pelaksanaan
penelitian, bagaimana hubungan teori dengan permasalahan, apa problematiknya,
pandangan toritik, penjelasan umum serta dasar-dasar lainnya perlu dipertegas
agar jelas dan mudah diteliti. Anggapan dasar perlu disusun sebagai titik tolak
pemikiran yang kebenarannya dapat diterima.
Langkah
keempat dalam penelitian ilmiah adalah merumuskan hipotesa atau petanyaan
penelitian. Hipotesa dirumuskan dalam bentuk-bentuk pertanyaan atau pernyataan
dan untuk setiap hipotesa diusahakan adanya penjelasan-penjelasan seperlunya,
kecuali apabila penjelasan-penjelasan itu telah tercantum secara eksplisit
dalam uraian yang mendahului perumusan hipotesa. Perumusan hipotesa sangat
penting dalam penelitian ilmiah, karena perumusan ilmiah adalah dasar sebagai
jawabam sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya. Hiposeta tidak selamanya
digunakan pada penelitian yang sifatnya hanya mengumpulkan data, tetapi dapat
dijabarkan kedalam pertanyaan penelitian.
Langkah
kelima dalam penelitian ilmiah adalah menetapkan teknik untuk menguji
hipotesis. Teknik pengujian hipotesis digunakan untuk menguji validitas
hipotesis. Teknik pengujian hipotesis yang tepat akan menghasilkan analisis
data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah
keenam dalam penelitian ilmiah adalah menentukan agenda penelitian. Agenda penelitian
merupakan jadwal yang menunjukan rencana-rencana kerja. Penyusunan
jadwal kegiatan harus realistik, sehingga tidak ada satu kegiatan pun yang
tertinggal. Penyusunan jadwal yang terperinci dapat diketahui waktu penelitian
yang diperlukan. Agenda penelitian dapat dijadikan rujukan untuk melaksanakan
penelitian, sehingga agenda penelitian dapat dijadikan patokan tentang waktu
dan kegiatan yang harus dilaksanakan. Agenda penelitian sebaiknya disusun dari
mulai studi eksploratorik sampai penyusunan laporan akhir, sehingga dapat
merupakan satu kesatuan kerja atau kegiatan secara menyeluruh.
Langkah
ketujuh dalam penelitian ilmiah adalah mengumpulkan data. Mengumpulkan
data merupakan langkah pelaksanaan penelitian dalam rangka pengukuran atau
pengujian hipotesa. Pengumpulan data di lapangan, kadang-kadang tidak sesuai
dengan agenda yang sudah ditentukan, sehingga harus mempunyai cara untuk
mengatasinya.
Langkah
kedelapan dalam penelitian ilmiah adalah mengolah data. Mengolah
data merupakan upaya yang kongkrit untuk membuat data yang sudah dikumpulkan
dapat berbicara. Data yang sudah terkumpul harus dijabarkan kedalam kalimat
secara terorganisir yang mampu menjawab hipotesa atau pertanyaan penelitian
yang sudah disusun. Data dapat diolah atau dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif, analisis komparatif, analisis prediktif, analisis causal. Analisis
deskriptif, yaitu data yang sudah Anda peroleh dijabarkan ke dalam kalimat
dengan menggambarkan keadaan yang sebenarnya, selanjutnya analisis komparatif
yaitu data diterjemakan ke dalam kalimat dengan membandingkan antara data yang
satu dengan data yang lainnya yang ada kaitannya. Analisis prediktif yaitu data
diterjemahkan ke dalam kalimat untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang berdasarkan data yang ada. Analisis causal yaitu data
diterjemahkan ke dalam kalimat untuk menjelaskan hubungan sebab akibat.
Langkah
kesembilan dalam penelitian ilmiah adalah menyimpulkan hasil. Langkah
kesembilan merupakan proses penyimpulan yang didasarkan atas segala data yang
sudah diolah. Kesimpulan merupakan pembuktian, pengujian atau penilaian
terhadap apa yang diteliti. Kesimpulan yang disusun harus tertuju pada
penelitian itu sendiri, yaitu pada hipotesa atau pertenyaan penelitian. Setiap
kesimpulan harus memperlihatkan garis hubungan yang langsung dengan hipotesa
atau pertanyaan penelitian, tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik diluar
hipotesa atau pertanyaan penelitian, apalagi diluar data yang terkumpul.
Langkah
kesepuluh dalam penelitian ilmiah adalah mengumpulkan hasil laporan. Laporan diupayakan
mencakup setiap langkah yang dilalui. Laporan yang lengkap berfungsi untuk
mempermudah orang lain dalam memahami kesimpulan penelitian.
Referensi :
http://www.pendidikanku.net/2015/04/pengertian-filsafat-menurut-para-ahli.html
http://www.cakrawayu.org/artikel/8-i-wayan-sukarma/57-filsafat-ilmu.html
http://repository.unikama.ac.id/104/
http://ilhami08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/memahami-hubungan-manusia-dan-pengetahuan/
http://arfan-exist.blogspot.co.id/2009/04/kelahiran-pengetahuan-alamiah-modern.html
http://www.pendidikanku.net/2015/07/pengertian-penelitian-menurut-para-ahli.html
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_2.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_2.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar